ĄPemimpin Sanggar Yoko Oshizumi Kelahiran Nagoya.Tinggal di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia 1993-1996.Saat yang bersamaan belajar tari Jawa dan Gamelan di Jurusan Seni Tari IKIP Surabaya. Selain itu juga belajar tari Bali dari Ibu Tjokorda dstri Raka. Setelah tahun 1996 hingga saat ini masih mempelajari tari Bali langsung di Bali dari beberapa guru tari.Diantaranya Bapak I Nyoman Jayus dan Putu Sumiarsa, I Made Sija, Ibu Komang Lilis Suryani, Ni Nyoman Cipta Wiliawati dan lain-lain. Kemudian pada tahun 1997 terbentuk Surya-Metu sebagai kelompok tari Bali pertama di daerah Jepang tengah yang berpusat di Nagoya.Selain mementaskan dan mengajarkan tari Bali,juga sebagai pemateri untuk menyebarluaskan pemahaman lintas budaya di pusat budaya maupun perkumpulan pertukaran budaya.
ĄCiri Khas Sanggar
Aktivitas sanggar bermacam-macam, diantaranya adalah pentas mandiri, performance di beberapa even dan workshop kursus budaya. Sanggar ini menggunakan dua macam musik pengiring yaitu "Gong Kebyar" dan gamelan bambu "Jegog". Sejak Festival Tari Tradisional Asia tahun 2001, sembari memberikan andil yang besar dalam seni pertunjukkan Bali di daerah Nagoya, juga beberapa kali berkolaborasi dengan "Sekar Sakura" yaitu satu-satunya kelompok musik Jegog di Jepang. Selain itu juga berkolaborasi dengan I Ketut Suwentra yang merupakan direktor "Suar Agung". Selain itu juga berkoraborasi bersama kelompok "Suara Sukma" dengan Gamelan "Gong Kebyar"nya.
ĄAsal nama Surya-Metu
Pemberi nama Surya-Metu adalah Bapak I Nyoman Jayus. "Surya" artinya matahari, "Metu" artinya lahir tumbuh. Pemberian nama ini disertai dengan harapan agar tari Bali luas berkembang di Jepang seperti matahari terbit. Selain itu, karena karakter awal nama pemimpin sanggar adalah "zqh yang artinya juga "matahari", maka besar pula harapan agar seiring perkembangan pemimpin sanggar juga diikuti dengan kemajuan kelompok.
